Berita DaerahBerita Media GlobalBerita TerkiniKabar LampungTulang Bawang

Bijaksana dalam menggunakan sumber daya alam. Yang paling penting Kita juga perlu saling membantu

TULANG BAWANG (TR) – Dalam suasana kemarau yang melanda Kabupaten Tulangbawang, saya duduk bersama seorang kawan. Ia bercerita tentang kondisi kering yang membelenggu wilayah tersebut. Hujan tidak kunjung turun, sehingga pemerintah setempat mengeluarkan himbauan untuk shalat istisqo (shalat meminta hujan) dan berdoa agar guyuran rahmat turun dari langit.

Namun, dalam ceritanya terdapat humor yang menggelitik. Tidak hanya tanah yang kering, tapi juga kondisi ekonomi sedang ‘kering.’ Banyak yang merasakan kesulitan, termasuk kami di profesi pers.

Seorang kawan dengan nada ringan berkata, “Mungkin ini kemarau karena kita semua sedang ‘bokek,’ ya? Bagaimana kalau pemerintah membantu kita, memudahkan kerja sama, mungkin keadaan alam Tulangbawang tidak se-“kering” ini.”

Cerita ini memang menyuguhkan tawa, tetapi terselip pesan mendalam. Musim kemarau bukan hanya karena faktor alam, namun juga terkait dengan kondisi ekonomi. Terlepas dari kelucuan cerita, kita sebenarnya bisa berbuat untuk meredakan dampak kemarau ini.

Salah satu langkah sederhana adalah hemat penggunaan air. Kita dapat membatasi penggunaan air untuk mandi, mencuci, atau menyiram tanaman. Menanam pohon juga bisa menjadi upaya konkret dalam menyerap air hujan.

Selain itu, kita dapat bersama-sama membantu pemerintah mengatasi masalah kemarau. Terlibat dalam kegiatan gotong royong membersihkan sungai dan saluran air, serta mendukung program konservasi air.

Dengan kerjasama dan upaya bersama, kita memiliki potensi untuk mengurangi dampak kemarau dan menciptakan lingkungan yang lebih baik.

Opini yang Mencerahkan

Cerita ini seolah menjadi cermin bagi kita. Musim kemarau bukan hanya sebagai peringatan untuk hidup hemat dan bijaksana dalam menggunakan sumber daya alam. Kita juga perlu saling membantu, bekerja bersama untuk mengatasi berbagai masalah, termasuk tantangan kemarau.

Dengan sikap hemat, bijaksana, dan semangat saling membantu, kita tidak hanya menciptakan masa depan yang lebih baik untuk diri sendiri, tapi juga mewariskan kebaikan kepada generasi penerus.

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button